Selasa, 28 Oktober 2008

Dampak Teknologi KomunikasiTerhadap Kehidupan Sosial

Masa lampau, kini dan masa depan merupakan bagian dari siklus revolusi komunikasi. Kini revolusi komunikasi telah beranjak menuju industri komunikasi yang membentuk kehidupan sosial kita.Dalam buku ini, kita tahu betapa teknologi komunikasi bisa menembus celah-celah private sampai celah sosial dalam hidup manusia. Untuk menjelaskan lebih dalam, pemikiran kita dituntun dengan menapaki definisi, aplikasi serta implikasi dari revolusi komunikasi itu sendiri.

Sistem komunikasi yang terbentuk di dalam suatu siklus revolusi komunikasi dipahami dengan beragam inforamsi yang dikodekan dalam betuk sinyal dan bisa saling bertukar. Definisi ini tidak berhenti begitu saja. Sistem komunikasi ini juga berkaitan dengan alat-alat, aplikasi sampai pada implikasi yang timbul akibat produksi, manipulasi dan pertukaran informasi. Komunikasi merupakan nafas kedua bagi manusia, karena itu revolusi komunikasi-lah yang berperan dalam lahirnya sebuah teknologi baru, yang bertujuan sebagai katalis dalam proses pertukaran informasi.

Lalu, sedalam apa manusia mengartikan dan memahami informasi sebagai komponen utama dalam sebuah komunikasi? Seringkali kita menganggap informasi hanyalah kumpulan kalimat-kalimat yang terdiri dari huruf maupun angka dan tentunya mempunyai nilai ‘kepentingan’, ide maupun konsep di dalamnya. Secara umum pengertian tersebut tidaklah keliru. Namun dalam perspektif teknologi, jangkauan informasi ternyata sangat luas dan detail. Informasi bisa berupa gambar yang telah dimanipulasi oleh komputer, berupa sinyal yang dikodekan dan dapat disesuaikan dengan alat-alat komunikasi lain, sampai pada informasi yang ternyata dijadikan komoditi untuk meraup keuntungan finansial ( rating program tv yang turut mempengaruhi pendapatan stasiun tv tersebut). Informasi juga kerap dikorelasikan dengan power (kekuasaan). Faktanya memang, di era ini seseorang maupun sekelompok orang yang memiliki akses informasi yang lebih dibanding yang lain, memiliki potensi ekonomi, sosial, bahkan politik yang lebih besar.

Beberapa teknologi, termasuk didalamnya informasi yang berkaitan erat dengan power (kekuasaan) berkontribusi pula terhadap pembentukan sosial informasi. Prinsipnya, mereka yang memegang kekuasaan informasi (meliputi teknologi), memiliki potensi besar untuk mempersuasi lingkungan di sekitarnya. Telah kita ketahui bersama, bahwa informasi dan komunikasi sangat berpengaruh terhadap struktur sosial kita dan tumbuh diantara teknologi, informasi, serta kehidupan sosial manusia. Seiring perkembangannya, teknologi menimbulkan argumen-argumen kritis, teknologi dapat dijadikan alat untuk melakukan plagiarisme, keotomatisan teknologi dinilai mempertinggi tingkat pengangguran, serta kekuasaan atas teknologi membuat jurang kelas sosial makin lebar.

Selain itu, studi tentang dampak teknologi sebagai akibat revolusi komunikasi juga mengerucutkan sebuah fakta yang akurat bahwa konvergensi teknologi dan aplikasinya muncul akibat revolusi komunikasi. Properti intelektual (web designer, misalnya) turut pula mempengaruhi perkembangan teknologi itu sendiri. Tanpa skill dan kretivitas yang mereka miliki, mustahil suatu teknologi dapat diaplikasikan dengan optimal.
Pemikiran kita memang telah dibentuk untuk memahami aplikasi serta implikasi dari suatu perkembangan teknologi, namun penalaran kita akan lebih kuat bila didukung pengetahuan tentang “area yang berhubungan” dengan teknologi untuk mengerti interrelasi serta akibatnya bagi keseluruhan sistem komunikasi. Contoh yang diambil antara lain electromagnetic pulse serta biometrics. Dua buah bentuk teknologi ini dapat kita jadikan contoh konkrit dari teknologi beserta dampaknya. Electromagnetic pulse (EMP) dapat membuat siaran radio menjadi terganggu. Namun di sisi lain, ilmuwan mengeksplorasi EMP dengan melakukan test senjata dengan tujuan untuk meningkatkan proteksi mekanik. Sedang biometrics merupakan alat untuk mengidentifikasi individu secara fisik. Sistem ini biasa dipakai untuk para pelaku criminal. Sebenarnya fokus dari teknologi biometrics ini adalah untuk melihat hubungan antara teknologi dengan implikasi sosial.

Tanpa kita sadari ditengah euforia teknologi ini, aspek privasi menjadi sasaran teknologi, dan justru dianggap sangat menarik untuk diketahui orang lain. Dampak teknologi menjadi sangat invasif terhadap kehidupan manusia. Perlu ada sistem control (law enforcement) untuk mengatasi ini. Etika sekaligus aspek politik menjadi begitu penting. Teknologi secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pemikiran dan tindakan kita. Begitupula dengan teknologi biometrics ini. Kecanggihan teknologinya membuat orang yang memiliki power diatasnya bisa melakukan pelacakan terhadap pergerakan setiap orang sepanjang waktu. Bila ini dilakukan untuk tujuan keamanan dan kepentingan publik tentunya sah-sah saja. Namun, perkembangan ini akan sangat mencemaskan bila disalahgunakan oleh oknum maupun kelompok kepentingan tertentu.

Setelah sebelumnya kita berkutat dengan implikasi teknologi sebagai akibat dari revolusi komunikasi, kini kita akan beranjak menuju dasar-dasar teknik dari komunikasi modern. Didalamnya kita akan mencoba menelusuri elemen-elemen teknik yang merupakan dasar dari sistem komunikasi modern. Elemen-elemen ini antara lain transducer,sinyal, modulasi dan gangguan,spektrum elektromagnetik ,serta teknologi digital. Namun dari sekian banyak elemen teknis yang menarik, teknologi digital perlu kita ketahui lebih dalam karena banyak dipakai dalam proses komunikasi kita. Misalnya telefon atau video. Awalnya, signal analog diubah ke format digital dengan analog-to-digital converter (ADC). Selanjutnya kode informasi direlayed (disiarkan),kemudian diubah kembali ke original analog signal dengan digital-to analog converter (DAC) agar signal dapat diterima. Setelah itu kemampuan transmisi menjadi sangat menentukan karena fungsinya sebagai penyiar sinyal analog dari proses digital tersebut .Tetapi tingginya volume informasi kerapkali menyebabkan masalah sistem komunikasi. Karena itu industri komunikasi serta transmisi memegang peranan penting dari dalam maupun dari luar sistem telepon.








Suatu teknologi tidaklah ada tanpa kelemahan. Ada beberapa kerugian pula dalam sistem digital ini. Kesalahan kuantifikasi misalnya. Ini terjadi ketika tidak cukup level dalam penggunaan signal analog sehingga menghasilkan gambar yang kurang maksimal. Kedua, dominasi dari dunia analog. Kita hidup di dunia analaog. Banyak bentuk informasi, disamping alat dan sitsem untuk produksi atau merelay informasi, adalah analog. Termasuk telepon, televisi dan radio. Akibatnya akan ada ketergantungan dalam penggunaan format analog. Muncul pula apa yang disebut public investment. Dampak ini timbul akibat ketergantungan publik terhadap penggunaan alat-alat digital sehingga menguatkan kecenderungan manusia untuk bersifat konsumtif.
Pada akhirnya semua perkembangan teknologi itu diatur oleh standarisasi sekaligus kontrol teknologi. Standarisasi merupakan parameter dari perkembangan alat serta sistem komunikasi. Standarisasi menunjukkan apakah teknologi tersebut berkembang atau mengalami perubahan yang signifikan.